Ifa Hanifa, salah satu guru honorer di MTs Negeri Model, Brebes, khawatir macetnya dana BOS bukan dari tingkat kabupaten maupun provinsi, melainkan langsung dari pusat. Karena, kata dia, sejumlah persyaratan berupa surat pertanggungjawaban sudah dirampungkan.
“Kami khawatir ada persoalan di tingkat pusat," kata Ifa, ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun demikian, Ifa tetap sabar menanti. “Saya cuma orang kecil. Hanya bisa sabar. Insya Allah rezeki sudah diatur,” ujarnya.
Kustoro Why, aktivis pendidikan asal Brebes, mengaku telah mengirim pesan singkat ke Presiden Joko Widodo perihal macetnya BOS di Kemenag ini. Ia menuturkan, kondisi seperti ini membuat nasib para pendidik swasta semakin terkatung-katung.
“Kondisi tersebut diperparah dengan belum terbayarnya pinjaman sejumlah pengelola sekolah swasta untuk menutupi biaya operasional sekolah,” katanya.
Kondisi berbeda justru dirasakan pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan Kabupaten Brebes. Menjelang Lebaran, para PNS sudah menikmati gaji ke-13.
"Ya, gaji ke-13 sudah cair untuk seluruh PNS pemkab Brebes," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik. Menurut Atmo, pencairan gaji ke-13 maupun rapelan ke masing-masing rekening PNS itu dilakukan dua kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)