Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap Abdul Aris mengatakan dua napi yang kabur adalah Agus
Triyadi, alamat terakhir Jalan Stasiun RT02/RW03, Desa Kroya, Kecamatan Kroya, Cilacap. Ia harus menjalani masa pidana hingga 24 Juli 2026.
"Satu orang lagi bernama Hendra alias Hen, alamat terakhir Jorong Sebrang Piruko Timur, Kewalian Kota Baru, Kecamatan Kota Baru l, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dengan masa pidana sembilan tahun dan 10 tahun penjara serta akan bebas pada 11 Juni 2030," kata Abdul Aris saat dihubungi, Senin 10 Juli 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Klik: 221 Tahanan Kabur dari LP Sialang Bungkuk Masih Diburu
Aris mengatakan, pukul 07.30 WIB, Minggu 9 Juli, petugas lapas memberikan kesempatan kepada seluruh napi untuk beraktivitas di luar kamar, namun masih tetap berada di dalam Lapas Besi. Sekitar pukul 13.00 WIB petugas melakukan pengecekan, kamar nomor 12 yang selama ini ditempati Agus Triadi dan Hendra dalam keadaan kosong.
Petugas segera mengecek ruangan lain, termasuk kamar mandi di pojok kamar tahanan yang selama ini sudah tidak digunakan. Petugas mendapati atap kamar mandi yang telah rapuh tersebut dalam kondisi jebol dan di luar terdapat dua lembar kain sarung yang diduga digunakan Agus dan Hendra untuk kabur dari penjara.
"Tadi malam setelah menerima laporan itu sekitar pukul 01.00 WIB, saya segera menghubungi Pos Polisi Nusakambangan, Kodim 0703/Cilacap untuk menginformasikan kalau ada dua napi yang kabur. Upaya pencarian masih berlangsung hingga sekarang," katanya.
Pengawasan terhadap napi, termasuk pemantauan blok belakang yang selama ini masih kurang akan ditingkatkan. Dia mengakui jika jumlah petugas lapas terbatas. Apalagi, kondisi sekarang transisi setelah cuti bersama sehingga ada beberapa pegawai yang baru cuti setelah bertugas selama Lebaran.
Klik: Satu Napi Kabur dari Lapas Makassar Terpidana Mati
Pada 19 Juni, Kadarmono, 46, seorang napi Lapas Permisan juga kabur. Aris menyampaikan, petugas masih berusaha mencari Kadarmono. Warga Kelurahan Sekaran RT03/RW01, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, itu diyakini masih di Pulau Nusakambangan.
"Dia dilaporkan sering terlihat di daerah Jongorasu, Nusakambangan, dan sering mengambil barang-barang milik warga Kampung Laut. Dia kan perampok, fisiknya masih kuat, kami masih mencari celah sambil cari cara untuk melumpuhkan ilmunya," katanya.
Aris mengatakan, Septian, pegawai Lapas Permisan mengalami luka terkena sabetan golok di perut saat berupaya menangkap Kadarmono pada 3 Juli. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TRK)