Penolakan warga saat Adha yang dirawat LSM Lentera akan dipindahkan ke permukiman tersebut. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati)
Penolakan warga saat Adha yang dirawat LSM Lentera akan dipindahkan ke permukiman tersebut. (Metrotvnews.com/Pythag Kurniati) (Pythag Kurniati)

Pemkot Solo Tawarkan Aula Kantor untuk Tampung Anak dengan HIV/AIDS

aids
Pythag Kurniati • 06 Desember 2015 17:39
medcom.id, Solo: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Solo menawarkan aula kantornya untuk rumah singgah sementara anak dengan HIV/AIDS (Adha). Keputusan ini menyusul tidak diterimanya Adha oleh masyarakat Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Solo.
 
Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Kota Solo, Toto Sumakno mengatakan aula tersebut biasa digunakan sebagai tempat rapat. 
 
"Sementara nanti anak-anak bisa tinggal di situ sambil kami bantu untuk mencarikan rumah yang bisa dikontrakkan lagi untuk mereka," ujarnya saat ditemui di Solo, Minggu (06/12/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Toto mengakui, hingga saat ini, Pemkot Solo belum memiliki rumah singgah untuk pengidap HIV/AIDS. 
 
Namun, pengelola LSM Lentera, Yunus Prasetyo tampaknya bakal menolak tawaran itu. Fasilitas dalam aula tak mencukupi kebutuhan Adha.
 
"Kita kan perlu mempertimbangkan fasilitas dan kebutuhan anak-anak. Saya rasa kalau ditempatkan di kantor tidak akan bisa, kasihan anak-anak" katanya.
 
Yunus mengungkapkan masa kontrak rumah singgah Adha di kawasan Jalan Songgorunggi, Kelurahan Bumi, Laweyan telah habis sejak 1 Desember 2015. Karena tidak memiliki cukup dana, Adha akan dipindahkan ke rumah salah satu pengelola yakni Puger Mulyanto. 
 
"Ketika kami akan melihat rumah itu, masyarakat memasang barikade dan kami tidak diijinkan masuk," paparnya.
 
Masyarakat setempat menolak bila rumah Puger dijadikan tempat persinggahan Adha. Warga beralasan rumah tersebut tidak layak untuk Adha.
 
Ketua RT 04 RW 04 Kelurahan Kedung Lumbu, Awud Bashol  mengatakan banyak masyarakat yang masih ketakutan. Untuk memberi pengertian pun membutuhkan waktu. "Sebelumnya juga sudah ada musyawarah. Dari 23 warga yang hadir, 20 di antaranya menolak dan tiga lainnya setuju rumah tersebut dijadikan rumah singgah Adha," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif