"Ada empat DAS kritis yang perlu diselesaikan secepatnya," kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Arif Yuwono, dalam sebuah diskusi, di UGM Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015).
Arif menjelaskan, empat DAS yang dimaksud yakni DAS Ciliwung dan Citarum di Jakarta, DAS Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur, dan DAS Bengawan Solo, Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Arif, membenahi kerusakan DAS akan berdampak pada kelangsungan ekosistem sekitar, termasuk kebutuhan air untuk hutan. Baginya, membicarakan air dan hutan akan menyangkut banyak hal.
Misalnya, lanjut Arif, membahas air dan hutan juga membicarakan energi serta masyarakat adat yang dapat mendukung pembangunan. "Air ini bukan milik siapa, tapi harus dilindungi oleh siapa," kata dia.
Ia berharap, masyarakat tidak hanya bisa merusak, namun juga harus bisa menjaga lingkungannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
