Santri waria sedang mengikuti diskusi keagamaan. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Santri waria sedang mengikuti diskusi keagamaan. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Sahkah Waria Shalat? Ulama: Doa itu Netral Jender

isra miraj
Ahmad Mustaqim • 16 Mei 2015 18:57
medcom.id, Yogyakarta: Menjadi salah satu kelompok terdiskriminasi tak membuat waria kehilangan ruang gerak. Sebanyak 40 waria, yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Fatah, Yogyakarta, melakukan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (16/5/2015).
 
Menempati bangunan joglo Jawa klasik, mereka melakukan peringatan hari besar Islam itu dengan diskusi bertema "Membedah Shalatnya Waria".
 
Pengasuh Pesantren Nurul Ummahat, Abdul Muhaimin, mengatakan keberadaan waria di kalangan masyarakat masih menjadi perdebatan, termasuk dalam melaksanakan ibadah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurutnya, beribadah merupakan titik awal spiritual untuk berjumpa langsung dengan Tuhan. "Tidak diukur dari bentuk fisik, tapi fokus padi spiritualitas. Shalat sah dan tidaknya tergantung kualitas spiritualnya," kata dia.
 
Direktur Pusat Studi Wanita UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Alimatul Qibtiyah, berujar tidak ada ajaran yang memerintahkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu, termasuk dalam berdoa. "Doa itu netral jender," katanya.
 
Ketua santri waria, Shinta Ratri, mengaku masih kerap memperoleh diskriminasi di kalangan masyarakat. "Waria juga mempunyai hak untuk bermasyarakat dan beribadah," katanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif