Pemusnahan ribuan telur siap tetas dilakukan DKPP Kabupaten Tegal di dua peternak besar yang di wilayah Paku Laut Margahayu, yakni PT CPP dan PT Super Unggas Jaya. Telur yang dimusnahkan adalah telur ayam pedaging berusia sembilan belas hari yang siap tetas.
Kepala Dinas DKPP Kabupaten Tegal, Toto Subnadrio, menyebut pemusnahan puluhan ribu telur siap tetas itu sebagai upaya menekan produksi ayam pedaging. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan harga ayam di peternak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Daging ayam sekarang ini kan hanya berada di kisaran Rp7 hingga Rp8 ribu per kilogram. Dengan pemusnahan telur ini diharapkan harga bisa terdongkrak," ujar Toto.
Baca: Pemerintah Diminta Tegas Kendalikan Bibit Ayam
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Sugiono, ikut menyaksikan pemusnahan mengaku heran harga ayam di peternak anjlok. Namun, harga di pedagang cukul mahal.
"Yang mengherankan sekali harga di tingkat pedagang justru mahal," ucap Sugiono.
Sugiono meminta ada evaluasi terkait disparitas harga ayam di tingkat peternak dan pedagang yang cukup tinggi. Dia menerangkan, pemusnahan telur tetas dimulai dari Jawa Tengah.
"Karena harga ayam hidup paling rendah terjadi di Jawa Tengah," jelas Toto.
Jumlah keseluruhan telur tetas yang dimusnahkan sebanyak 1,3 juta butir. Pemusnahan akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
Data terakhir DKPP Kabupaten Tegal, jumlah populasi ayam pedaging mencapai 5.776.900 ekor pada 2018. Jumlah tersebut meningkat dari populasi pada 2017.
Baca: Peternak Jateng dan DIY Bagikan 30 Ribu Ayam Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)