Di Yogyakarta, nama Faza Angga Novansyah, 27 tahun, sempat disebut juga ikut menghilang. Nama lelaki dari Cibukan, Sumberadi, Mlati, Sleman, ini juga tercantum dalam sebuah berkas lusuh yang sempat Metrotvnews.com temukan.
Berada di daftar nomor lima, Faza tercatat menduduki jabatan dengan kode B1. Kode B1 diduga sebagai Bendahara 1.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Ayah Faza, Sukardi, 54 tahun, menduga kemungkinan anaknya menjadi kepengurusan Gafatar sebelum ditemukan di Pontianak. "Mungkin pengurus (Gafatar). Ya sudah dilibatkan di sana," kata Sukardi saat ditemui Metrotvnews.com di kediamannya, Selasa (26/1/2016).
Sukardi mengaku, saat putranya akan pergi, sudah berpamitan dengan keluarga. Saat berpamitan, Faza mengaku mau membuka usaha jasa air mineral di Kalimantan.
Di Kalimantan, kata Sukardi, Faza mengontrak satu rumah di Ketapang. Tak begitu lama di Kalimantan, Faza tak bisa dihubungi keluarga. Lalu, keluarganya melaporkan kepada kepolisian.
"Waktu itu usahanya masih proses izin. Karena nomor Hp ternyata sudah ganti, polisi kayaknya menghubungi nomor barunya," ujarnya.
Dugaan keluarga, Faza terlibat Gafatar dengan memanfaatkan kemampuannya dalam menggunakan jejaring sosial. Ia merupakan lulusan Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, November 2014.
Sukardi mengungkapkan, sempat mencari informasi di kepolisian. Dari informasi yang ia peroleh, lanjutnya, Faza tidak terlibat di bagian inti dalam proses eksodus para eks anggota Gafatar. "Katanya, kalau buah itu baru kulitnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)