“Itu cuma tasyakuran. Tulisan di belakang kursi itu maksud kami bersatunya cari rejeki. Kami kan membuat warung makan bersama,” kata RAK saat dihubungi, Senin (12/10/2015).
RAK mengaku tidak pernah mengurus surat-surat apapun berkaitan dengan pernikahan. “Yang namanya nikah kan ada penghulu dan ada surat nikah. Itu sama sekali tidak ada," kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
RAK juga mengaku risi. Semenjak banyak diberitakan, ia merasa seperti buronan. “Dipanggil polisi, dikejar wartawan, saya jadi risi,” katanya.
Baca: Pengantin Sesama Jenis Asal Boyolali Minta Maaf ke Polisi
DM, yang duduk di sampingnya saat acara tasyakuran tersebut merupakan teman yang dikenalnya sejak lama. “Saya kenal sudah lama, sudah sejak waktu saya di Aceh dulu, sekitar tujuh tahun yang lalu. Kemudian ini kami membuat warung bersama. Dia sebatas partner kerja,” ujarnya.
RAK menuturkan kehadirannya ke Mapolsek Musuk, Senin, 12 Oktober, untuk meluruskan persoalan. “Jadi, saya mengatakan bahwa saya tidak menikah, tapi hanya tasyakuran biasa. Saya harap keadaannya kembali seperti semula karena saya memang tidak menikah,” kata RAK.
Heboh mengenai hajatan sejenis ini pertama kali muncul ke publik sejak Sabtu, 10 Oktober. Saat itu, RAK dan DM menggelar acara tasyakuran. Namun, RAK dan DM memakai pakaian layaknya pengantin dengan hiasan rangkaian melati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
