Martani dan suaminya menunjukkan cairan extraneal yang akan dibawanya ke Tanah Suci. Foto: MTVN/Pythag
Martani dan suaminya menunjukkan cairan extraneal yang akan dibawanya ke Tanah Suci. Foto: MTVN/Pythag (Pythag Kurniati)

Divonis Gagal Ginjal, Martani Mantap Naik Haji

haji 2015
Pythag Kurniati • 15 September 2015 22:18
medcom.id, Boyolali: Martani, 48, sekilas nampak sehat seperti orang-orang pada umumnya. Namun, siapa sangka calon haji asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, itu menderita gagal ginjal kronik dan harus menjalani cuci darah rutin.
 
Kendati demikian, sakit tak menyurutkan semangat Martani, warga Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, itu untuk tetap melangkah menuju rumah Allah. Martani bahkan mengaku sangat menanti-nanti momen saat dirinya menginjakkan kaki di Tanah Suci. “Meskipun saya sakit seperti ini, saya tetap berniat berangkat haji,” ujarnya, ditemui di embarkasi haji Donohudan, Selasa (15/9/2015).
 
Martani mengatakan dua tahun lalu dokter memvonisnya mengidap gagal ginjal kronik. Vonis tersebut sedikit banyak mengubah hidupnya. Martani harus rutin mengganti cairan pada tubuhnya empat hari sekali serta melakukan cuci darah seminggu sekali.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Biasanya sehari-hari saya menggunakan cairan dianeal satu setengah persen untuk enam jam sekali dan dua setengah persen untuk sepuluh jam sekali,” katanya.
 
Namun untuk persiapan aktivitas ibadahnya di tanah suci, Martani menggunakan cairan extraneal 7,5 persen untuk 14 jam. Martani pun mengaku dapat mengganti sendiri cairan tubuhnya tanpa dibantu tenaga medis. Jika tidak diganti, akan terjadi pembengkakan organ tubuh. 
 
Kasi Kesehatan Jemaah Calon Haji PPIH Jawa Tengah, Arqu Aminuzzab, mengatakan calon haji yang sakit akan didampingi Tim Kesehatan Ibadah Haji (TKIH). “Dari tim kita akan terus mendampingi, terlebih jika calon haji menderita sakit serius. Di sana pun, jika membutuhkan, calon haji bisa dirawat di empat rumah sakit di sekitar Mekkah,” katanya.
 
Martani bersama suaminya, Abdurahim, 58, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 68 dan menuju ke Tanah Suci pada Selasa, 15 September sore. Ketika ditanya mengenai doa apa yang ingin dipanjatkannya ketika berada di tanah suci, Martani mengatakan ingin memohon kesehatan. “Semoga saya dan suami diberi kesehatan, dinyatakan sembuh seterusnya,” kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif