Para orangtua pun terpaksa menggendong anaknya, tiap kali menyeberangi sungai. Saat berangkat dan pulang sekolah. Kebiasaan baru itu muncul gara-gara jembatan penghubung perkampungan dengan lokasi sekolah terputus.
“Kalau memutar jauh,” kata Munadi sembari menggendong anaknya, Senin (22/2/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jembatan ambrol akibat meluapnya Sungai Kaliwatu seusai diguyur hujan lebat pada Minggu 21 Februari selama berjam-jam. Padahal, jembatan ini menjadi akses satu-satunya penghubung Desa Kalibareng dengan Desa Kalilumpang.
Bambang Widodo, warga lainnya bilang, terputusnya akses itu membuat lalu lintas ekonomi dan sosial dua desa terganggu. Selain merepotkan pelajar, para petani juga kesulitan mengangkut hasil panen.
Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur bersama Plt Kepala BPBD Slamet mengunjungi lokasi tersebut. Usai melihat dari dekat kondisi jembatan, Masrur mengatakan, akan secepatnya membuat jembatan darurat.
“Jembatan darurat sepanjang 60 meter akan segera kita bangun, agar warga bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Masrur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)