Pepohonan tinggi di salah satu ruas Jalan Kusumanegara Yogyakarta. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim)
Pepohonan tinggi di salah satu ruas Jalan Kusumanegara Yogyakarta. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim) (Ahmad Mustaqim)

BMKG Sarankan Pemkot Yogya Potong Pohon dan Keruk Sungai

pohon tumbang
Ahmad Mustaqim • 10 November 2015 13:22
medcom.id, Yogyakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Yogyakarta mewaspadai potensi terjadinya bencana pohon tumbang dan reklame roboh. Hujan disertai angin kencang diprakirakan sambangi Kota Gudeg pada November hingga awal Desember.
 
Potensi terjadinya hujan bisa terjadi saat sore hingga hingga malam hari. "Potensi terjadinya hujan itu bisa disertai munculnya awan konvektif (cumulonimbus) dengan curah hujan pendek dan intensitas tinggi," kata Staf Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Selasa (10/11/2015).
 
Etik mengungkapkan, munculnya awan konvektif tersebut bisa disertai dengan angin kencang. Angin kencang, lanjut Etik, berpotensi menumbangkan pepohonan yang berusia tua, termasuk di beberapa pinggir ruas jalan di Yogyakarta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Angin kencang bisa menyebabkan banyak pohon tumbang. Imbauannya, masyarakat dan pemerintah mengantisipasi pohon-pohon yang tua agar mulai dipotong," kata Etik.
 
Antisipasi yang Etik ungkapkan itu merujuk pada kejadian tahun lalu. Akibat hujan deras dan angin kencang, sebuah pohon besar di Kota Yogyakarta tumbang menimpa sebuah mobil dan mengakibatkan seseorang meninggal. "Ini perlu kita antisipasi," tuturnya.
 
Etik menambahkan, antisipasi juga perlu dilakukan di daerah aliran sungai. Sebab, di beberapa titik aliran sungai di Yogyakarta saat ini terjadi pendangkalan.
 
Menurut dia, pendangkalan itu harus mulai dikeruk agar meminimalisasi derasnya aliran sungai yang bisa saja terjadi. 
 
"Penyebab banjir tidak hanya curah hujan, tapi juga aliran sungai yang mengalami pendangkalan. Dari hulu hingga hilir (sungai) perlu ada antisipasi," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif