medcom.id, Tegal: Warga Desa Trayeman, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, protes karena beras untuk masyrakat sejahtera (rastra) yang diterima mereka berkualitas jelek. Selain hitam, beras sebanyak 105 kilogram itu juga mirip pakan ternak. Mereka pun mengembalikan ke balai desa.
Penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa Trayeman, Ali Mahmudi, membenarkan kejadian itu. Rastra yang terkenal dengan raskin ini masih dikumpulkan di balai desa. "Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Bulog. Katanya mau diganti," tuturnya, Jumat (10/6/2016).
Ali menjelaskan, pengiriman rastra di desa itu berlangsung pada Senin 6 Juni. Di hari yang sama, rastra langsung didistribusikan ke setiap RT dan dilanjutkan ke rumah tangga sasaran (RTS).
Tapi, RTS enggan menerima raskin tersebut karena kondisinya seperti pakan ternak. Atas kejadian itu, kepala desa bergegas menghubungi petugas Bulog agar diganti. "Tapi, sampai sekarang, penggantinya belum juga datang," ujar Ali.
Alokasi rastra untuk Desa Trayeman pada bulan ini sebanyak 143 karung. Harga rastra dijual sesuai aturan pemerintah yakni Rp1.600 per kilogram. Sebelumnya, warga tidak pernah protes karena kualitasnya terjaga. "Seharusnya kualitasnya lebih baik agar layak konsumsi," kata dia.
Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) VI Pekalongan, Sumarna Muharip mengaku belum mendengar persoalan itu. Namun, ia berjanji menerjunkan petugas ke desa itu untuk mengecek kebenarannya. "Jika beras itu tidak layak, akan kami tarik dan kami ganti," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
