Andra Tri Adi, 33, menantu korban, mengatakan pihak keluarga selama ini harus proaktif mencari tahu informasi dan keadaan Sriyana.
"Kami kecewa dengan Kementerian Agama. Info yang ada serba tidak jelas. Kami tahu kondisi bapak tewas dari televisi dan kami langsung hubungi hotline center di Arab Saudi sana. Tapi saat ditelepon pertama kali, katanya nama bapak tidak ada dalam daftar korban meninggal dunia. Lalu saat kami telepon lagi baru ada nama Bapak," kata suami dari anak pertama Sriyana itu, kepada Metrotvnews.com, di rumah Sriyana, di Godean, Sleman, Rabu (16/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bahkan hingga kini pihak keluarga belum tahu kapan jenazah korban dimakamkan. "Kemarin kami kontak ketua kloter, jenazah Bapak belum dikubur karena harus menunggu proses dan prosedur dari sana. Sampai hari ini ketua kloter pun tidak tahu kapan jenazah Bapak bisa dikubur," jelas Andra.
Selain itu pihaknya juga belum mendapatkan informasi terkait adanya uang santunan kepada keluarga dari Raja Arab Saudi. Hal ini menyebabkan keluarga menganggap kabar uang santunan adalah kabar palsu.
Andra melanjutkan, keluarga berharap Kementerian Agama bisa proaktif memberikan informasi terkini. "Kami sudah ikhlaskan Bapak dikubur di sana. Tapi, tolong infokan langsung ke kami kabar terkini," katanya memohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)