Meski begitu, Kepala DKPP Kabupaten Tegal Toto Subandriyo menginstruksikan jajarannya tetap mengawasi secara ketat keluar-masuk hewan ternak dari atau ke Kabupaten Tegal.
“Untuk sementara lalu lintas ternak dari wilayah DIY kami hentikan,” katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Toto menambahkan, hingga detik ini pihaknya belum mendapatkan laporan tentang adanya hewan ternak yang terjangkit antraks. Dia mengimbau, warga yang menjumpai adanya ternak yang diduga terjakit antraks segera melapor ke petugas terdekat.
“Kami minta warga proaktif untuk melaporkan,” pintanya.
Disebutkan, ada beberapa gejala yang harus dipahami terkait dengan antraks. Di antaranya hewan tiba-tiba lemah mendadak, demam, sesak nafas, juga kejang-kejang. Ciri lainnya, darah segar keluar dari lubang-lubang tubuh seperti mulut dan telinga. Kematian bisa terjadi selama beberapa menit sampai beberapa hari.
“Antraks hanya ditularkan dari hewan ke manusia, tidak menular dari manusia ke manusia,” jelasnya.
Toto juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memotong dan mengkonsumsi daging dari hewan yang sakit. Belilah daging di warung atau tempat terjamin. “Jangan membeli atau mengkonsumsi daging hewan mamalia yang berwarna gelap dan berlendir,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)