Temuan tersebut didapati saat tim melakukan inspeksi mendadak di sebuah distributor makanan beku di kawasan Jalan Veteran, Kota Solo, Jawa Tengah.
Kepala Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan DKK Solo, Anom Yuliansyah, mengatakan makanan beku itu dikemas dengan plastik tanpa dilengkapi identitas atau label. "Tidak ada informasi produknya," ujar Anom, Kamis (24/11/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengungkapkan akan meminta klarifikasi dari pihak distributor sekaligus bertanya ke produsen makanan itu. Selama klarifikasi, Anom meminta produk-produk itu tidak dipajang dan dijual.
"Sebab konsumen memiliki hak untuk mengetahui nomor izin edar dan tanggal kedaluwarsanya," kata dia.
Tim gabungan juga mengambil beberapa sampel makanan beku untuk diujikan di laboratorium kesehatan Kota Solo.
"Kami akan memeriksa ada tidaknya kandungan berbahaya dalam produk makanan beku yang dijual," ujar dia. Uji laboratorium membutuhkan waktu satu minggu.

Tidak hanya mengunjungi distributor makanan beku, tim gabungan juga melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional.
"Rangkaian kegiatan pengawasan keamanan pangan ini penting kami lakukan mengingat saat ini makanan beku sangat digemari masyarakat," kata dia.
Pemilik toko makanan beku, Suryanto, menampik makanan beku yang dijual tidak berlabel. "Ada produk yang kami ambil dari home industry sekitar Solo. Kemasan mereka tidak terlalu bagus. Terpasang label namun sering sobek atau lepas," urai Suryanto.
Ia mengklaim saat ini pihaknya terus menjaga kualitas produk yang dijual ke konsumen. "Kurun waktu dua minggu produk sudah mengalami pergantian, jadi tidak ada produk yang dijual terlalu lama," ujar dia.
Ia mengatakan selama ini tidak pernah mendapatkan keluhan dari konsumen mengenai produk di tokonya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)