Upacara dan pemancangan bambu runcing di makam pejuang 1954, Sumaryono, di TPU Bonoloyo, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/10/2016). Foto: Metrotvnews.com/Phytag
Upacara dan pemancangan bambu runcing di makam pejuang 1954, Sumaryono, di TPU Bonoloyo, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/10/2016). Foto: Metrotvnews.com/Phytag (Pythag Kurniati)

Bambu Runcing Tertancap di Makam Pejuang 1945

pahlawan
Pythag Kurniati • 21 Oktober 2016 14:47
medcom.id, Solo: Dewan Harian Cabang '45 (DHC '45) menghelat upacara dan pemancangan bambu runcing di makam seorang eksponen pejuang angkatan 1945, H.S. Sumaryono. Pemancangan bambu runcing merupakan tanda penghargaan pada Sumaryono yang ikut andil mengusir penjajah.
 
Ketua DHC '45 Kota Solo, Soedjinto, mengtakan Sumaryono banyak membantu Panglima Besar Jenderal Sudirman di masa perjuangan. Ia juga memiliki beberapa penghargaan seperti Bintang Gerilya, Satya Lencana, dan Gerakan Operasi Militer.
 
"Sebenarnya dari syarat-syarat tersebut Sumaryono bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun, beliau dimakamkan di TPU Bonoloyo atas permintaan pribadinya dan pihak keluarga," kata Sudjinto, Jumat (21/10/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk itu, lanjutnya, DHC '45 memberikan tanda kehormatan sebagai wujud tanggung jawab moral kepada eksponen angkatan 45 itu. "Kami lakukan upacara dan pemancangan bambu runcing berbendera merah putih. Tertulis pula di sana 'Pejuang 45'," kata dia.
 
Istri Sumaryono, Endang Sri Sundari, tak kuasa menahan haru saat menuturkan kisah suaminya. "Bapak pernah lari hingga ke Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, pukul 24.00 WIB. Membawa logistik ke tempat Jenderal Sudirman," kata dia.
 
Sri Sundari menceritakan suaminya meninggal saat detik-detik proklamasi 2010. "Malamnya Bapak masih siapkan seragam untuk mengikuti upacara 17 Agustus," ujar dia.
 
Sumaryono di mata ibu empat anak ini bukan sosok yang gila ketenaran. "Diberi penghargaan seperti dimakamkan di TMP atau penghargaan lainnya bukan maunya bapak. Bapak berjuang ikhlas demi bangsa dan negara," kata Sri.
 
Ia berharap momentum ini menginspirasi generasi muda berjuang lebih keras mempertahankan kemerdekaan. "Supaya perjuangan orang-orang di masa itu tidak sia-sia," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif