Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Jepara Wasiyanto, menjelaskan, pihaknya menggandeng TNI AD untuk menjaring dan mendata gabah petani yang akan dijual ke Bulog.
“Agar petani tidak merugi, Bulog didorong membeli gabah petani dengan harga sesuai HPP (Harga Penetapan Pemerintah),” ujar Wasiyanto, Senin (28/3/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam proses penjualan ke Bulog tidak ada batasan kuota. Nantinya, gabah dari petani dari Jepara akan diangkut ke Bulog Pati.
Meski begitu, Wasiyanto mempersilakan bila petani tetap ingin menjual gabah ke para tengkulak. “Jika nanti harga gabah lebih tinggi dari HPP, petani boleh menjualnya ke tengkulak,” kata Wasiyanto.
Selama ini, petani Jepara lebih memilih menjual gabah saat masih berada di lahan. Sistem ini dipilih, lantaran petani tak perlu repot memanen dan menjemur gabah hasil panen.
Meski musim panen mengalami kemunduran, Wasiyanto menambahkan, saat ini harga gabah masih stabil. Informasi yang dihimpun pihaknya, harga gabah kering saat ini Rp4.000/kilogram. Sementara, harga gabah yang sudah ditetapkan pemerintah Rp3.750/kilogram.
“Kemungkinan harganya akan anjlok saat panen raya. Saat ini, memang baru beberapa area pertanian yang panen,” pungkas Wasiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)