Menurut pengurus Monumen Pahlawan Pancasila, Maris Ari Julianto, upacara itu juga memperingati peristiwa Gerakan Satu Oktober (Gestaok). Dalam peristiwa itu, dua petinggi TNI Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono disiksa hingga tewas oleh sekelompok pihak yang diduga berasal dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Penyiksaan dilakukan dikompleks Monumen Pahlawan Pancasila.
"Dulu 1 Oktober 1965 malam hari, dua petinggi Korem 072 Pamungkas ini diculik, disiksa, dibunuh lalu mayatnya dikuburkan di lubang yang ada di dalam monumen ini," kata staff Dinas Sosial Pemda DIY tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Upacara ini akan dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah, keluarga korban, mahasiswa, pelajar, aparat keamanan dan berbagai elemen masyarakat. Acara itu untuk menghormati dan mengenang jasa kedua pahlawan yang gugur karena korban kekejaman yang diduga dilakukan oleh PKI.
Pantauan Metrotvnews.com di lokasi upacara, sejumlah tenda dipasang di sekitar monumen. Sembilan foto pahlawan Nasional yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September (Gestapu) dan Gestaok terpasang rapi di sisi sebelah timur lapangan.
Museum Monumen Pahlawan Pancasila yang berada tak jauh dari Monumen juga turut dipercantik. Beberapa petugas tampak menyapu dan mengepel lantai Museum. Mereka juga membersihkan kaca tempat koleksi pakaian dinas Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono. Foto-foto 9 Pahlawan Revolusi yang tertampang di dinding ruangan turut di bersihkan dari debu yang menempel.
Monumen Pancasila Kentungan dibangun 1988 atas saran Presiden Suharto. Lalu tahun 1991 diresmikan oleh Paku Alam VIII. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa sejarah dimana dua orang petinggi Angkatan Darat disiksa dan dibunuh dengan keji. Lalu jenazah keduanya di kubur di dalam sebuah lubang yang berada di dalam area monumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)