“Rencananya nanti armadanya Grand Max dan itu akan dilengkapi dengan AC. Tentunya diimbangi dengan kualitas pelayanan yang baik,” ujar Ketua Bidang Angkutan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Kota Solo, Anindita Prayoga, di aula Taman Balekambang Solo, Kamis (05/11/2015).
Anindita mengemukakan peremajaan angkutan ini untuk mendongkrak kepuasan pengguna angkutan umum. Berdasarkan survey yang dilakukan di Kota Solo, kata dia, 22 persen ketidaknyamanan penumpang disebabkan kondisi angkutan tidak layak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedangkan 18 persen karena sopir ugal-ugalan, 34 persen karena ngetem (berhenti terlalu lama menunggu penumpang), dan 9 persen tidak sampai tujuan. Sisanya, karena alasan lain-lain.
Armada-armada baru itu akan dikelola Koperasi Bersama Satu Tujuan yang beranggotakan pemilik serta sopir.
Namun, rencana armada peremajaan itu sempat menuai protes dari para sopir dan pemilik angkutan. Mereka mau bantuan peremajaan itu diberikan dalam bentuk uang tunai.
“Kami ini ada yang punya angkot menyicil sampai rumah sebagai jaminannya. Cicilan belum selesai, sudah mau diganti. Lalu kami akan bayar setoran lagi,” ungkap Warjo, sopir angkutan jalur 07.
Namun, Ketua Umum Koperasi Bersama Satu Tujuan, Suyono menganggap protes-protes muncul karena anggotanya belum sepenuhnya memahami mengenai rencana peremajaan ini.
“Untuk sewa kan bisa dibahas internal. Kalau misalnya kita ambil contoh, PT BST untuk bus BST itu kan sehari cuma sekitar Rp5.000. Itu kan sama sekali tidak memberatkan. Itu pun besarannya masih dirapatkan. Masih belum pasti besarannya yang penting tidak memberatkan,” kata dia. (san)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)