Dua siswa SMAN 1 Solo berjaya di AS, Metrotvnews.com/ Pythag Kurniati
Dua siswa SMAN 1 Solo berjaya di AS, Metrotvnews.com/ Pythag Kurniati (Pythag Kurniati)

Gunakan Abu Gunung Kelud, Dua Pelajar SMA Solo Berjaya di AS

sains
Pythag Kurniati • 26 Mei 2015 15:51
medcom.id, Solo: Dua pelajar SMAN 1 Solo, Jawa Tengah, sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang Intel International Science and Engineering Fair 2015. Karena materi abu vulkanik Gunung Kelud, Luca Cada Lora, 18 dan Galih Ramadhan, 18, sukses menyabet penghargaan 4th Grand Award Kategori Material Science.
 
Keduanya berkompetisi dengan 72 negara. Acara berlangsung di Pittsturgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 10 hingga 15 Mei 2015.
 
Luca dan Galih menemukan material alam memberikan manfaat pada banyak orang dan lingkungan. Yaitu abu vulkanik Gunung Kelud. Mereka menggunakan abu vulkanik untuk menyaring limbah dan air yang layak buang. Packed VolcASH nama alat tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Keduanya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meneliti karakteristik abu vulkanik Gunung Kelud. Luca dan Galih pun juga harus melanjutkan penelitiannya di Solo menuju Bandung mengenai temuan mereka.
 
Luca dan Galih mengaktivasi abu vulkanik gunung Kelud hingga pori-pori abu vulkanik membesar. Selanjutnya abu yang telah diaktivasi tersebut dapat melakukan proses absorbsi. Logam berat yang terkandung dalam limbah mampu menempel pada abu tersebut hingga menghasilkan air yang tidak mencemari lingkungan.
 
"Sebenarnya di Solo sudah ada Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) namun hanya industri besar saja sedangkan industri rumah tangga langsung buang saja di sungai. Alat ini, menggunakan 1,2 kilogram abu saja sudah bisa mengolah 86 liter air limbah," ujar Luca yang juga merupakan ketua Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya, Selasa (26/5/2015).
 
Sedangkan menurut Galih, aplikasi alat tersebut cukup sederhana, “Air limbah kita masukkan  kemudian abu akan menyerap logam berat, limbah naik ke atas, air akan keluar dan keluarannya adalah air bersih melalui lubang yang berbeda,” jelasnya sambil mempraktikkan cara kerja Packed VolcASH. Menurutnya, beberapa limbah yang dapat disaring adalah industri dengan pewarna sintetis maupun penyepuhan logam.
 
Keduanya berhasil meraih juara empat tingkat Internasional dan membawa pulang masing-masing 250 Dolar Amerika Serikat. “Sejauh ini belum ada penghargaan dari Kemendikbud, katanya para juara akan diberi Beasiswa Unggulan, namun kabar terakhir hanya tiga besar saja yang diberi. Padahal untuk menyabet juara empat dan bersaing dengan siswa seluruh dunia itu perlu perjuangan yang besar,” tutur Luca.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif