Nantinya, embung tersebut akan dijadikan sebagai sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jepara. Embung seluas 4 hektare itu memiliki daya tampung 130 ribu meter kubik air.
Direktur PDAM Jepara Prabowo menjelaskan, biaya pembangunannya mencapai Rp22 miliar. Anggaran tersebut berasal dari kantong APBN.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Setelah pembangunan fisik selesai tahun ini, tahun depan akan dilanjutkan dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA). Nantinya, dapat mengolah air sebesar 100 liter per detik," kata Prabowo di Jepara, Jawa Tengah, Kamis 1 Juni 2017.
(Baca: PDAM Jepara Bakal Sulap Kali Mati Jadi Embung)
Embung Kalimati, lanjut Prabowo, akan dialiri air dari Sungai Bapangan. Selanjutnya, air sungai akan diolah di IPA. Seterusnya, air hasil pengolahan akan didistribusikan pada pelanggan PDAM.
"Perhitungan kami, air yang dihasilkan bisa menambah sekitar 16 ribu sambungan rumah tangga baru," beber Prabowo.
Prabowo melanjutkan, pembuatan embung itu upaya PDAM menyediakan sumber air baku yang dialirkan ke pelanggan. Selama ini, penyedian sumber air PDAM Jepara bergantung pada air sumur dalam.
Secara ekosistem, penyediaan sumber air baku dengan menggunakan sumur dalam kurang ramah lingkungan. "Secara bertahap, kami akan mengganti ketergantungan dengan air sumur," tandas Prabowo.
Meski mulai mengurangi ketergantungan dengan air sumur, tambah Prabowo, pihaknya tidak lantas berhenti membangun fasilitas sumur dalam. Sebab, baru 20 persen dari 1,2 juta penduduk jateng yang teraliri air PDAM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)