Foto: Menyusun batu-batu menjadi candi di Heritage Expo 2015, di Yogyakarta/MTVN_Patricia Vicka
Foto: Menyusun batu-batu menjadi candi di Heritage Expo 2015, di Yogyakarta/MTVN_Patricia Vicka (Patricia Vicka)

Susun Batu Jadi Candi di Heritage Expo 2015 di Yogyakarta

budaya
Patricia Vicka • 05 Agustus 2015 16:53
medcom.id, Yogyakarta: Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pameran cagar budaya Heritage Expo 2015. Ratusan koleksi benda purbakala pun dipamerkan.
 
Pameran ini diadakan selama empat hari mulai 5-8 Agustus 2015. Selain memamerkan ratusan benda purbakala, pengunjung juga bisa melihat proses penyusunan candi serta membaca isi prasasti.
 
"Awal ditemukan, batu-batu candi dikumpulkan semua. Kemudian dilihat jenis dan bentuknya. Lalu dicocokkan dan disusun. Kemudian kami rekatkan batu itu sehingga menjadi sebuah candi,"  kata Kepala Pekestarian dan Pemanfaatan BPCB DIY Wahyu Astuti di Kantor BPCB DIY, Jalan Jogja-Solo Kalasan, DIY, Rabu (5/8/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wahyu mengatakan untuk menyatukan batu-batuan itu menggunakan metode khusus. "Ada yang tumpuk tanpa semen dengan metode ekor burung. Ada pula yang direkatkan dengan beton besi bertulang seperti Candi Prambanan," ujarnya.
 
Untuk dapat membuat sebuah candi utuh diperlukan waktu yang lama dan ketelitian yang luar biasa. "Bayangkan kami harus mencocokkan ribuan batu satu persatu seperti puzzle. Tentu butuh waktu dan ketelitian luar biasa," pungkasnya.
 
Kepala BPCB DIY Tri Hartono mengatakan pameran yang baru pertama kali di gelar di kantor BPCB ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai benda peninggalan sejarah.
 
"Tema yang kami usung adalah Membangun Pembelajaran Pelestarian Cagar Budaya. Tujuannya supaya masyarakat mau menjaga benda-benda bersejarah. Unesco sendiri yang mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga peninggalan budaya," kata Tri.
 
Berbagai macam kegiatan akan digelar pula dalam Heritage Expo 2015 seperti kemah budaya, lomba menggambar, kunjungan situs dan talkshow cagar budaya.
 
"Kami mengundang 18 sekolah di DIY untuk hadir ke sini. Tapi Expo ini terbuka untuk umum," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif