Bahkan, hari ini (Jumat, 21/8/2015), sebanyak 51 jamaah calon haji dipastikan tidak bisa diberangkatkan dari Embarkasi Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah karena belum memiliki visa. Mereka terdiri dari kloter 1 (18 orang), kloter 2 (20 orang), dan kloter 3 (13 orang).
Ketua Panitia Persiapan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi-Debarkasi Jawa Tengah, Ahmadi mengatakan keterlambatan visa akibat kesalahan sistem. Bahkan, dia mengaku keterlambatan tidak saja terjadi di Jateng. Keterlambatan ini, menurutnya, terjadi di semua daerah di Indonesia.
“Keterlambatan visa kabarnya dikarenakan sistem. Bukan hanya di sini saja, ternyata semua daerah juga mengalami hal itu. Di Makassar jumlah kekurangan visa di kloter pertama mencapai 70 orang,” ujar Ahmadi, di Boyolali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk menyiasati keterlambatan pemberangkatan, pihaknya akan melakukan penggabungan antarkloter. Calon haji yang gagal berangkat sesuai jadwal kloter, akan diikutkan ke kloter berikutnya. "Kekurangan kapasitas jamaah di kloter pertama akan kita siasati dengan mengikutkan kloter berikutnya yang visanya sudah jadi. Kloter dua kita gabungkan dengan kloter satu, kloter tiga kita gabungkan dengan kloter dua,” ungkap Ahmadi.
Penggabungan jamaah tersebut, kata Ahmadi, dengan catatan satu keluarga harus tetap bersama. “Jika suaminya tertunda, isterinya yang sudah punya visa juga harus tertunda. Maka dari jumlah 51 tersebut kemudian menjadi 68 orang jamaah,” imbuhnya.
Ahmad mengaku pihaknya masih menunggu penyelesaian visa para calon haji tersebut. “Kita masih menunggu, harapannya nanti sore visa sudah dibawa kemari semua dan nanti mulai kloter empat bisa berangkat normal,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
