Agustin, 26, salah seorang warga Sleman mengatakan ia tidak mengetahui adanya kandungan Klorin dalam pembalut. Bahkan, ia tidak tahu bahaya yang akan ditimbulkan oleh klorin.
"Saya tak tahu (apa itu klorin). Kalau beli pembalut ga ngecek kandungan di dalamnya," kata Agustin, ditemui Metrotvnews.com, di Kantor Gubernur Yogyakarta, Rabu (8/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selama ini ia memilih pembalut yang dirasa nyaman baginya. "Saya kan banyak aktivitas. Jadi, pilih yang tidak bocor dan nyaman dipakai," jelasnya,
Eka Wati, 30, juga tidak tahu adanya kandungan klorin di dalam pembalut. "Saya ga ngecek (pembalut) saat beli. Juga tak mengecek tanggal kedaluwarsanya. Biasanya gonta-ganti merek pembalutnya," tukas wanita yang tinggal di Godean ini.
Selama ini ia tidak pernah mengalami masalah kesehatan saat memakai pembalut yang mengandung diduga mengandung klorin. "Ga pernah gatal atau iritasi pada kulit. Baik-baik saja," tuturnya.
Vero, 28, mengaku sudah mengetahui isi kandungan pembalut. Namun, ia tetap membeli pembalut yang mengandung klorin.
"Saya tahu ada kandungan klorin. Dulu pernah mencuat di berita soal kandungan klorin. Tapi ga jelas kelanjutannya. Saya kalau sudah nyaman sama satu pembalut tak mau pakai pembalut lain," ujar wanita yang tinggal di Babar Sari ini.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan pembalut berklorin di sembilan merek pembalut dan tujuh pantyliner yang dijual di Indonesia. Klorin merupakan zat yang digunakan sebagai pemutih yang dapat memicu iritasi dan kanker.
(UWA)