"Mboten niat mencampuri. Belinya di (pasar) Beringharjo. Wis percoyo (Saya tidak ada niat mencampuri dengan daging babi. Beli dagingnya di Pasar Beringharjo. Sudah percaya dengan yang berjualan daging)," kata Marzuki di tempat ia berjualan, kepada Metrotvnews,com, Jumat (22/1/2016).
Pria paruh baya itu tampak lesu. lantaran warung sotonya kini sepi aktivitas. Dia membeberkan, selama berjualan soto selalu membeli daging dari penjual daging sapi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kadung percaya dengan penjual daging, Marzuki tak pernah mencoba membeli dari pedagang lain. Daging yang dibelinya pun selalu diantar langsung si penjual ke warungnya.
(BACA: Warung Soto & Bakso di Bantul Positif Gunakan Daging Babi)
Lelaki asal Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul itu, mengaku, rata-rata per hari bisa menghabiskan 25 kilogram daging. Sedangkan saat hari libur, kebutuhan daging untuk sotonya mencapai 35 kilogram.
"Daging kan ada tiga kelas. Kelas satu harganya Rp95 ribu, kelas dua Rp80 ribu, dan kelas tiga Rp70 ribu. Saya beli yang kelas tiga," ucap Marzuki.
Kini warung soto yang biasanya ramai pembeli itu, sepi. Dia berharap, bisa tetap berjualan seperti semula. Pasalnya, warung soto itu satu-satunya pendapatan keluarganya. Selain itu, sisa sewa warung pun masih menyisakan empat tahun.
"Harapannya bisa jualan seperti semula. Ini penghasilan satu-satunya," kata bapak tiga anak ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Agus Rachmad Susanto, mengatakan akan mengizinkan kembali Marzuki berjualan dengan syarat mau dibina.
"Kami rencana akan memanggil penjual dan melakukan pembinaan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)