Materi tersebut antara lain bimbingan psikologis dan materi dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang serta Universitas Negeri Walisongo.
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono mengatakan, saat pembekalan psikologis, psikolog akan mengajak mereka untuk berdialog.
"Kami harapkan besok (Senin, 25 Januari 2016) semua bisa terbuka, ada apa sebenarnya, itu yang perlu digali," ungkapnya ditempat penampungan, Minggu (24/01/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sri kembali mengatakan, pada Selasa, 26 Januari 2016, para mantan pengikut Gafatar akan diberi pembekalan oleh tokoh-tokoh agama.
"Kalau yang Islam kita datangkan kyai, yang Kristen kita datangkan pendeta. Diharapkan pemeluk agama Islam akan kembali menjalankan agama sesuai syariat, begitu juga agama lain, menjalankan sesuai dengan kitab nya masing-masing," jelas Sri.
Hari berikutnya, kata Sri, TNI dan Polri akan memberikan materi mnegenai bela negara dan wawasan kebangsaan. Gubernur Jawa Tengah, imbuhnya, juga diperkirakan akan menemui langsung para mantan pengikut Gafatar pada hari Selasa atau Rabu. Pelepasan para mantan pengikut Gafatar dijadwalkan pada Jumat, 29 Januari 2016.
"Mereka akan dikembalikan ke keluarga dengan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Provinsi masing-masing," ungkap Sri.
Minggu, 24 Januari 2016, kelompok mantan pengikut Gafatar tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. 77 orang dari berbagai daerah seperti Cilacap, Pekalongan, DIY, Sleman tersebut dipulangkan melalui jalur udara.
Rencananya sebanyak 350 orang menyusul akan dipulangkan melalui jalur laut dengan KRI. Mereka dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang esok hari sekitar pukul 07.00 WIB dan akan langsung dikawal menuju Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)