Pabrik Charoen Pokphand Diprotes Warga Brebes

medcom.id, Brebes: Ratusan warga Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, protes atas kegiatan pabrik penetasan dan pakan ayam PT Charoen Pokphand Jaya Farm di wilayahnya. Sudah lima tahun warga terganggu oleh bau busuk atas limbah asap pembakaran dan kotoran pabrik tersebut.
 
"Kami sudah fasilitasi antara warga dan pabrik untuk mencari solusi bersama. Muspika juga datang, pihak pabrik mau memperbaiki sistem pembakarannya," kata Mukhson, Pelaksanan Jabatan Kades Bangsri usai pertemuan berlangsung, Minggu (14/2/2016), di balaidesa.
 
Warga semula ingin mendatangi pabrik, kata Muhson. Namun berhasil dicegah sehingga musyawarah dilakukan di kantor desa setempat. Ia juga berharap pihak Pokphand menepati janjinya yang meminta kesempatan tenggat waktu satu bulan untuk memperbaiki sistem pembakaran.
 
Taman, 50, salah satu warga yang datang ke balaidesa bersama ratusan warga lainnya mengaku resah dan terganggu dengan kegiatan pembakaran bangkai ayam yang menyebabkan polusi.
 
"Sudah lima tahun begini terus, setiap hari sampai tiga kali ada ratusan bangkai ayam yang dibakar. Asapnya itu bau sampai radius lima kilometer, baunya menyengat. Begitu juga kotoran ayamnya," ujar Taman.
 
Ia melanjutkan, gangguan kenyamanan itu sampai ke wilayah lima pedukuhan di Desa Bangsri. Namun yang paling parah adalah permukiman jaraknya dekat dengan pabrik. Tidak hanya permukiman, aroma busuk menyengat itu juga dirasakan para petani yang memiliki sawah di sekitar lokasi.
 
“Bahkan pernah ada petani yang pingsan di sawah karena saking tidak kuatnya dengan bau asap dari pabrik itu. Kami sih hanya meminta supaya pabrik jangan mengganggu kenyamanan kami sebagai warga di sini," pinta Taman.
 
Sementara itu, perwakilan PT Pokphand belum bisa dimintai keterangan terkait dengan keluhan warga tersebut. Saat sejumlah media mencoba meminta konfirmasi di pabrik tersebut, pintu gerbang tertutup rapat. Sejumlah petugas keamanan pabrik yang melihat kedatangan wartawan cenderung menghindar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)