Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Pangeran Aryo Winarno Kusumo mengungkapkan tradisi menjamas pusaka selalu dilakukan keraton menjelang grebeg. “Kita akan mengadakan Grebeg Besar untuk merayakan kemenangan Nabi Ibrahim as. Satu hari sebelum grebeg, keraton rutin menjamas pusaka,” ujar dia.
KPA Winarno Kusumo menerangkan ada dua pusaka yang dibersihkan menjelang Grebeg Besar. Yakni Meriam Nyai Setomi dan Songsong Kyai Brawijaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jamasan Songsong Kyai Brawijaya dilakukan secara tertutup di Langen Katong. Sedangkan Meriam Nyai Setomi dijamasi di Bangsal Sewayana, Sitinggil Keraton Kasunanan Surakarta.
“Nyai Setomi merupakan pusaka berbentuk meriam yang sudah ada sejak zaman Keraton Kartasura,” kata dia. Pusaka itu dahulu digunakan dalam peperangan.

Warga berebut air
Proses jamasan Meriam Nyai Setomi berlangsung dengan khidmat. Bau dupa menyeruak di Bangsal Sewoyono Sitinggi Keraton, sesaji berupa hasil-hasil bumi ditata rapi di atas meja.
“Biasanya memang sesaji yang digunakan adalah hasil-hasil bumi sebagai wujud syukur pada Tuhan atas kelimpahan rejeki di bumi,” urainya.
Usai penjamasan, masyarakat yang hadir berebut air sisa jamasan untuk diusapkan ke bagian tubuh. Mereka meyakini air jamasan dari Keraton Kasunanan Surakarta membawa berkah tersendiri.
Salah seorang warga Karanganyar, Sugeng, 55 mengaku sengaja menyaksikan prosesi dan berebut air sisa jamasan. "Kami percaya air sisa tersebut mendatangkan keberuntungan," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)