Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Tanah Tol Semarang-Batang, Herry Fathurachman mengatakan, proyek tersebut membebaskan sekitar 3.874 bidang. Dari jumlah itu, sekitar 49 persen telah rampung tahap pembayarannya. Nilainya, Rp600 miliar.
"Beberapa hari lagi pembayaran (pembebasan lahan) akan mencapai 51 persen,'' kata Herry, Senin (16/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Capaian ini dianggap meningkat drastis. Sebab, pada hingga Desember 2016, pembebasan lahan hanya mencapai 24 persen dari total 3.874 bidang.
Menurutnya, kendala utama pembebasan lahan adalah sebagian warga belum menyerahkan berkas. Pihaknya kesulitan mendata dan membayarkan ganti kerugian.
"Kendala yang dialami adalah data yang diterima belum lengkap dan valid. Misalkan status tanah yang sudah berpindah kepemilikan, ahli waris yang sulit ditemui, dan sebagainya," katanya.
Sekretaris Tim Pelaksana Pengadaan Tanah Tol Semarang-Batang, Nanang Suwarsana, menambahkan, secara umum tidak terdapat warga menolak. Namun, mereka menginginkan harga pembebasan lahan yang paling bagus.
Dia menambahkan, eksekusi lahan juga sudah dilakukan di sejumlah titik. Khususnya, area yang akan dijadikan pintu masuk dan keluar tol.
"Setelah proses ganti rugi selesai, kontraktor pelaksana segera melakukan pekerjaan baik itu berupa pembongkaran bangunan, pengerukan sawah, dan pemadatan," katanya.
Presiden menargetkan pembebasan lahan Tol Semarang-Batang rampung Februari 2017. Target disampaikan Presiden saat mengunjungi pembangunan tol di Kabupaten Batang, pekan lalu.
Tol Semarang-Batang diperkirakan membentang sekitar 26,55 kilometer. Melintasi delapan kecamatan dan 27 desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)