Mulanya, Tumiyem dan suami, Ngajiyono, 61, menggali tanah liat untuk membuat batu bata. Mereka curiga lantaran cangkul yang menghujam tanah itu membentur batuan keras.
Selang beberapa saat, mereka membongkar dua bongkahan batu balok jenis andesit yang tersusun rapi. "Kemungkinan bukan batu biasa. Kami laporkan ke polisi. Sama polisi tidak boleh digali lagi," kata Ngajiyono, Kamis (5/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tumiyem dan Ngajiyono kemudian diminta tidak melakukan penggalian lagi di lokasi itu. Keduanya lantas berpindah lokasi di lahan yang mereka sewa.
Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan, dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta, Wahyu Astuti, membenarkan adanya penemuan batuan yang tersusun di Bantul. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengecek lokasi dan menduga temuan itu merupakan batuan bangunan kuno.
"Ditemukan ada struktur seperti bangunan yang terdiri dari batuan andesit dan bata. Namun, kami belum bisa memastikan itu merupakan bangunan kuno atau bukan," ujarnya.
Ia mengungkapkan penemuan itu masih dalam skala kecil. Menurutnya, perlu ada penelitian lebih lanjut apakah temuan tersebut struktur bangunan kuno atau yang lain.
"Jika ada penemuan batuan, segera menghubungi kami," kata Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
