"Tapi itu tersebar di Desa Karimun, Kemujan, Parang, dan Desa Nyamuk," kata Camat Karimunjawa Budi Kristanto, Selasa, 4 April 2017.
Menurut Budi, stok BBM di SPBU Karimunjawa tinggal menyisakan solar sebanyak 971 liter. Sedangkan, stok solar di pengecer masih tersisa 6.000 liter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Budi menjelaskan, pasokan BBM berhenti sejak kapal pengangkut BBM ke Karimunjawa terbakar di Pelabuhan Jepara pada 31 Maret 2017. Sisa stok BBM yang ada saat ini hanya mampu bertahan hingga empat hari ke depan.
(Baca: Kapal Pengangkut BBM Meledak di Pelabuhan Jepara)
Dalam sebulan, lanjut Budi, kebutuhan BBM jenis pertalite di Karimunjawa mencapai 125.000 liter. Sementara, kebutuhan solar mencapai 90.000 liter.
Selama ini, pemenuhan kebutuhan BBM di Karimunjawa diangkut dengan kapal motor kayu dari Jepara ke Karimunjawa. "Ada empat kapal yang biasa mengangkut BBM," imbuh Budi.
Fatkhul Naki, warga Karimunjawa, mengaku, mulai kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite. Dua hari pasca peristiwa KM Jasa Laut terbakar, pertalite mulai langka.
"Pertalite di pengecer sudah susah. Tapi, kalau pertamax masih ada di beberapa penegecer. Harganya Rp10 ribu per liter," ungkap Fatkhul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)