Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Silvia Roseti, mengatakan maskapai Garuda memberikan santunan kepada setiap haji yang meninggal dalam penerbangan.
"Damsuki meninggal di udara beberapa jam sebelum landing di Aceh. Keluarga mendapatkan santunan dari maskapai sebesar Rp100 juta ditambah santunan dari PPIH sebesar Rp18 juta," kata Silvia kepada Metrotvnews.com di Masjid Agung Sleman, Yogyakarta, Jumat (9/10/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terkait proses penyerahan santunan, Selvi mengatakan sudah diserahkan ke pihak keluarga bersamaan kedatangan jenazah di rumah duka.
"Begitu tiba di embarkasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. Kami dari Kemenag Sleman menyerahkan ke keluarga," kata dia.
Pihak keluarga yang diwakili anak pertama Damsuki, Muhammad Khoiron, membenarkan santunan telah diterima dari maskapai sebesar Rp100 juta.
"Uang santunan sudah diberikan Garuda Airlines ke Ibu (istri Damsuki) tadi pagi, bersamaan dengan kedatangan jenazah," kata Khoiron.
Damsuki yang berusia 74 tahun itu diduga meninggal karena serangan jantung. Khoiron mengakui kondisi kesehatan ayahnya sudah menurun sejak keberangkatan.
"Kondisi bapak memang sudah rapuh. Kalau berjalan 50 meter sudah tidak kuat. Badannya sangat kurus karena makannya sedikit. Hanya bubur dan jenang," kata dia.
Damsuki dimakamkan di komplek Masjid Pathok Negoro, Mlangi. Ia dimakamkan sekitar pukul 14.30 WIB dihadiri ratusan warga, keluarga dan kerabat terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)