Banjir mengenangi rumah warga di Pemalang, Jateng. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi)
Banjir mengenangi rumah warga di Pemalang, Jateng. (Metrotvnews.com/Kuntoro Tayubi) (Kuntoro Tayubi)

Sungai Comal Meluap, 772 Rumah di Pemalang Terendam

banjir
Kuntoro Tayubi • 19 Juni 2016 13:48
medcom.id, Pemalang: Sebanyak 772 rumah di dua desa di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tergenang banjir yang terjadi sejak Minggu dini hari, 19 Juni. Ketinggian air antara 30-50 cm, bahkan di beberapa titik ketinggian air mencapai satu meter.
 
Dua desa tersebut adalah Desa Limbangan dan Mojo. Banjir terjadi akibat meluapnya air di Sungai Comal, setelah wilayah Pemalang bagian selatan diguyur hujan sejak Sabtu siang hingga Minggu dini hari.
 
"Desa Mojo ada sekitar 432 rumah sedangkan untuk Desa Limbangan ada sekitar 340 rumah yang tergenang banjir," kata kepala BPBD Kabupaten Pemalang, Wismo.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kata wismo, walaupun dua desa tersebut digenangi bajir, namun belum ada warga yang diungsikan. Sebab banjir diperkirakan akan surut pada sore hari.
 
"Asalkan wilayah selatan tidak hujan lagi," ujarnya.
 
Dari informasi Dinas PSDA, Wismo menyebutkan, ketinggian air di bendung Sukowati saat ini mencapai 1,5 meter. "Kalau tadi malam itu mencapai 2,5 meter sehingga mengakibatkan air sungai meluap."
 
Banjir yang datang kali ini di luar perkiraan, karena biasanya pada bulan Juni sudah memasuki musim kemarau. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun warga menderita kerugian material yang belum bisa diperhitungkan.
 
"Untuk logistik sudah kami geser ke kantor Balaidesa Mojo, untuk antisipasi ada pengungsian, jika ada banjir susulan," ungkapnya.
 
Sementara warga masih banyak yang berkerumun di sekitar jalan utama desa. Sebagian warga masih ada yang bertahan di rumah untuk membersihkan sampah. Sementara itu banyak anak-anak yang memanfaatkan banjir sebagai arena bermain.
 
Azis, 50, warga Desa Mojo tidak mengira akan datang banjir. Karena banjir biasanya datang pada Januari atau Februari. Sehingga ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya.
 
"Hanya beberapa barang saja yang bisa diselamatkan, karena banjirnya itu tiba-tiba, datangnya setelah sahur dan saat akan salat Subuh" katanya.
 
Walaupun rumahnya digenangi air hingga ketinggian 50 cm, namun Azis dan keluarganya tidak mengungsi. Alasannya, banjir yang terjadi hanya luapan dari Sungai Comal dan akan cepat surut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif