Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur Akpol Semarang, Irjen Pol Anas Yusuf, menegaskan paras menarik bukan prioritas utama dalam penerimaan calon taruna Akpol. Semua pelamar memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk diterima menjadi taruna Akpol.
“Bukan yang diterima yang cantik. Untuk diterima sebagai taruna Akpol sudah ada syarat-syaratnya, penampilannya dan intelektualnya bagus. Kebetulan saja cantik,” ujar Anas, di sela-sela pemantauan pelaksanaan pelatihan SAR taruna Akpol di Pantai Bandengan, Selasa (3/4/2016).
Anas melanjutkan, taruna Akpol dilatih berbagai kecakapan agar siap terjun ke masyarakat. Salah satunya, pelatihan SAR laut. Diharapkan, setelah aktif dengan masyarakat, mereka dapat dan mampu mengatasi masalah kebencanaan.
“Mengingat bencana-bencana air belakangan sering terjadi, pelatihan ini untuk membekali taruna kemampuan SAR laut. Itu karena mereka disiapkan untuk pemimpin terdepan Polsek-polsek,” kata Anas.
Materi pelatihan SAR laut ini, kata Anas, di antaranya simulasi evakuasi korban kecelakaan laut dan berenang sejauh 1,4 kilo meter dari tengah laut ke tepi pantai.
Seorang taruna Akpol, Ilham Dwiwangga, mengaku baru pertama berenang di laut sejauh 1 mil. Meski berenang selama hampir dua jam, dia mengaku tidak begitu lelah.
“Tadi berenang dengan pelampung hampir dua jam dari tengah laut. Lumayan capek,” katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)