"Sebelumnya saya tidak tahu sampai saya disuruh maju diberi nama itu. Saya baru tahu di saat itu," kata GKR Mangkubumi di kediamannya, Wiranegaran Yogyakarta, Jumat (8/5/2015).
Ia menceritakan pemanggilan dirinya dilakukan secara mendadak di Jumat hari. "Tiba-tiba saya hanya diminta ke Siti Hinggil jam 11.00 WIB. Akhirnya saya cuma kebayaan biasa saja," tutur wanita 43 tahun ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
GKR Mangkubumi mengaku, sebelum perubahan nama, tak ada satupun firasat aneh yang menghampiri. "Enggak ada firasat apa-apa," ujar dia.
Namun, dengan menyandang nama baru tersebut, dia merasa ada tugas dan tanggung jawab besar diberikan ke pundaknya. "Dari nama lengkap sendiri Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamamayu Hayuning Bawono Langgeng itu kan nama yang besar. Di pundak saya ini ada tugas besar untuk menjaga dan melestarikan alam Mataram," tukas alumi SMA Stella Duce ini.
Begitu juga saat duduk di kursi Batu Gilang, dia menilai ada sebuah tanggung jawab besar yang harus dipikulnya. "Bagi saya dengan duduk di situ berarti tugas dan beban saya semakin banyak dan berat. Tapi, apa yang sudah diamanahkan ke saya, berat atau ringan akan saya jalankan," tegas ibu dua anak ini.
Sebelumnya, Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X resmi mengubah namanya dalam dawuh atau Sabda Raja kedua yang dikeluarkan pada Selasa (5/5/2015). Pembacaan Sabda Raja dilakukan tertutup untuk umum dan dilakukan di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OGI)
