Pada hari pertama Ramadan, daging ayam dijual Rp32 ribu/kg. Saat ini, harganya sudah mencapai Rp36 ribu/kg. "Harga itu masih bisa naik lagi," kata Rozi, 33, salah satu penjual daging ayam di Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Sabtu, 3 Juni 2017.
Meski saat ini harganya mencapai Rp36 ribu/kg, tapi menurut Rozi, peminat daging ayam masih banyak. Konsumen masih memburu daging tersebut. Terbukti, dirinya bisa menghabiskan 17 ekor ayam potong per hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau hari biasa (bukan Ramadan), paling hanya 10 sampai 13 ekor saja (per hari)," ungkapnya.
Menurut penjual daging ayam yang mangkal di pertigaan Cangkring dan Dawuhan ini, kenaikan harga daging ayam akan mencapai puncaknya pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meski akan naik, tapi Rozi tidak bisa memperkirakan angka kenaikannya itu. Namun, jika melihat harga tahun lalu, kenaikan daging ayam mencapai Rp 48 ribu per Kg.
"Kalau tahun lalu Rp 48 ribu, tapi kalau tahun ini saya tidak tahu. Mungkin juga bisa sama," ujarnya.
Kendati harga daging ayam naik, tapi harga telur ayam justru turun. Saat ini, harga telur ayam di tingkat grosir hanya Rp19.500/kg. Sedangkan harga di tingkat pengecer, sekitar Rp22.500/kg.
"Harganya baru turun kemarin. Kalau sebelumnya, mencapai Rp21 ribu/kg (tingkat grosir)," kata Udin, 35, salah satu penjual telur ayam yang keliling ke toko-toko di wilayah Kecamatan Talang.
Jika melihat pengalaman tahun lalu, Udin mengaku harga telur ayam akan turun signifikan di bulan ramadan ini. Diperkirakan, harga menjadi Rp17 ribu/kg. Namun, harga itu akan melambung tinggi setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Selama ramadan, harganya akan turun. Mungkin maksimal Rp20 ribu per kg. Tapi kalau udah lebaran, harganya selangit," kata Udin sembari menambahkan kenaikan harga telur akan terjadi sampai Hari Raya Idul Adha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
