Aksi mogok makan serta pendirian tenda oleh warga penolak rencana pembangunan bandara Kulonprogo, di depan Gedung DPRD DIY. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Aksi mogok makan serta pendirian tenda oleh warga penolak rencana pembangunan bandara Kulonprogo, di depan Gedung DPRD DIY. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Protes Bandara Kulonprogo, Warga Mogok Makan

bandara sengketa lahan
Ahmad Mustaqim • 26 Oktober 2015 22:09
medcom.id, Yogyakarta: Warga penolak rencana pembangunan Bandara Kulonprogo yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) melakukan protes dengan mogok makan. Aksi dilakukan di depan Gedung DPRD DIY dengan mendirikan tenda.
 
Koordinator aksi, Santos Muhammad, mengatakan aksi mogok makan akan berlangsung dari 26 Oktober hingga 9 November. Sejumlah aktivis dan elemen mahasiswa akan mendampingi aksi mogok makan itu. "Banyak temen-teman yang ikut solidaritas untuk aksi ini. Kami tak bisa memastikan jumlahnya," kata Santos, di depan Gedung DPRD DIY, Senin (26/10/2015).
 
Pantauan Metrotvnews.com, tenda didirikan di halaman gedung DPRD DIY di dekat patung Jenderal Soedirman. Santos mengungkapkan aksi mogok makan akan dilakukan secara bergantian per lima orang. "Jika ada yang tumbang, akan langsung digantikan orang lain yang berada di tenda. Kami akan berjaga bergantian di tenda ini," kata dia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurutnya, aksi mogok makan ini telah memperoleh izin dari DPRD DIY. Surat izin ke DPRD DIY, Santos melanjutkan, telah diajukan pada 23 Oktober lalu, sementara izin kepada kepolisian diajukan 21 Oktober.
 
"(Izin kepada) DPRD DIY sudah didisposisikan, tidak ada masalah. Kepolisian menunggu keputusan resmi dewan. Resmi belum ada, tapi sudah memberikan disposisi kepada pihak keamanan," kata dia.
 
Sebelumnya ratusan warga penolak rencana pembangunan Bandara Kulonprogo melakukan aksi di Jalan Malioboro dan halaman Gedung DPRD DIY. Masa aksi yang sebagian besar petani itu membawa hasil pertanian dari lokasi yang akan dibangun bandara.
 
Dalam aksi itu, mereka tak ditemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meskipun sedang berada di Gedung DPRD DIY. Warga tersebut hanya meminta fasilitasi kepada DPRD DIY untuk audiensi dengan pemerintah agar pembangunan bandara dibatalkan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif