Tidak puas, Nunuk ingin pengolahan sampah anorganik tidak berhenti begitu saja di bank sampah. Dari situlah, Nunuk kemudian mendirikan Rumah Daur Ulang (RDU) Darling di Desa Jamberaum, Patebon, Kendal.
"Saya akui bahwa pekerjaan ini merupakan social entrepreneur, sehingga dituntut untuk dapat bersabar dan dijalani dengan niat baik," kata Nunuk, minggu 7 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat ini, RDU Darling memiliki tujuh pekerja dan 10 mitra binaan yang bertugas memasok sampah plastik untuk diolah. "Saya yakin bisa berhasil, walaupun prosesnya paling tidak membutuhkan waktu beberapa tahun. Segala sesuatu kalau diawali niat baik, pasti nanti akan ada jalan keluarnya," tutur Nunuk.
Setiap harinya, RDU Darling mampu mengolah 1 ton sampah anorganik. Sampah tersebut didapatkan tidak hanya dari Kendal, tapi juga dari Batang, Jepara, dan Semarang.
"Kendala yang dihadapi adalah pengambilan bahan-bahan mentah tersebut," kata Nunuk.
RDU Darling untuk sementara masih mengolah botol plastik bekas menjadi bahan mentah. Selanjutnya, bahan mentah tersebut dijual kepada industri yang membutuhkan untuk kembali diolah menjadi biji plastik.
"Beberapa industri yang menerima hasil olahan kami, misalnya pabrik yang ada di Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)