Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Widi Sutino (paling kiri) saat sidak beras di Pasar Colombo bersama Kapolres Sleman AKBP Farid Zulkarnaen (paling kanan), Senin (25/5/2015). Foto: Metrotvnews.com/Patricia Vicka
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Widi Sutino (paling kiri) saat sidak beras di Pasar Colombo bersama Kapolres Sleman AKBP Farid Zulkarnaen (paling kanan), Senin (25/5/2015). Foto: Metrotvnews.com/Patricia Vicka (Patricia Vicka)

Beras Sintetis yang Ditemukan di Sleman Ternyata Beras Raskin

kasus beras plastik
Patricia Vicka • 25 Mei 2015 15:41
medcom.id, Sleman: Inspeksi mendadak yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sleman selama tiga hari menemukan beras raskin mengandung plastik atau sintetis.
 
Beras raskin yang mengandung plastik itu ditemukan setelah Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman melakukan sidak di Pasar Denggung, Sabtu, 23 Mei, lalu.
 
Saat itu, ada warga yang melaporkan ke Polres Sleman terkait penemuan beras plastik. "Ternyata itu adalah beras raskin yang didapatkan dari Desa Telogohadi, Sleman," kata Kepala DPPK, Widi Sutino, ditemui saat sedang sidak di Pasar Colombo, Senin (25/5/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, DPPK belum bisa menyimpulkan apakah semua beras raskin yang dibagi di Desa Tegolhadi adalah beras plastik.
 
"Sampel beras yang ada di Polres baru akan dikirim dan diuji coba di laboratorium BPPT. Akan diselidiki apakah ada kandungan polifinil, karbohidrat, dan proteinnya," kata Widi.
 
Sebelumnya, ditemukan beras diduga mengandung plastik di kantin SMPN 3 Sleman, Yogyakarta. Petugas kantin yang memasak beras tersebut curiga karena beras tak kunjung matang dan lengket saat dimasak. Ia segera melaporkan kejanggalan tersebut pada Polres Sleman.
 
DPPK melakukan sidak ke tiga pasar Sleman bersama Polres Sleman dan TNI. Tim sidak berkunjung ke Pasar Sleman, Pasar Denggung dan Pasar Colombo.
 
Penemuan ini mematahkan ucapan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menjamin beras raskin aman dari kandungan plastik.
 
"Raskin sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah, seperti layak dikonsumsi, tidak berwarna kuning, 15 kilogram per bulan, terbebas dari zat berbahaya," kata Khofifah, Jumat, 22 Mei.
 
Jika ada beras raskin yang tak sesuai standar, ia meminta masyarakat mengembalikannya ke Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat.
 
"Sudah ada kesepakan antara Kemensos dengan Dirut Perum Bulog, jika ditemukan beras di bawah standar harus segera dikembalikan ke gudang Bulog, karena akan dilakukan pemusnahan," katanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif