Kepala Rutan Kelas IIB Jepara, Slamet Wiryono, menyampaikan tiga personel jaga itu ditempatkan di pos penjagaan, portir, dan blok. Masing-masing satu orang. Sementara menara jaga dibiarkan kosong.
“Karena memang kami kekurangan personel," kata Slamet, Jumat (27/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk penjagaan 24 jam, personel dibagi menjadi tiga regu yang terdiri dari regu pagi, siang, dan malam.
Menghindari kaburnya tahanan atau keributan, Slamet lebih mengedepankan pendekatan personal. Komunikasi dengan warga binaan lebih diintensifkan. Selain itu, menggelar inspeksi mendadak (sidak) yang dilaksanakan sewaktu-waktu. Itu dilakukan lantaran terbatasnya jumlah personil jaga.
“Sidak bisa pagi, siang, bahkan malam. Harinya juga tidak tentu. Dan yang tak kalah penting pendekatan komunikas karena di dalam rutan masalah sepele bisa jadi keributan. Contohnya, memakai sandal temannya tanpa sepengetahuan pemiliknya,” kata Slamet.
Slamet menambahkan, saat ini Rutan Kelas IIB Jepara dihuni 206 warga binaan. Sebagian besar merupakan warga binaan yang terjerat kasus narkoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)