Kepala Bidang Kesejahteraan Perlindungan Anak BP3AKB Jawa Tengah Sri Winarna mengatakan, sebesar 50 persen dari 77 orang eks anggota Gafatar dari Mempawah Kalimantan Barat adalah anak-anak. Pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk menghilangkan trauma pada anak-anak itu.
"Kami bekerjasama dengan beberapa pihak untuk membantu. Seperti Komunitas Sulap, Yayasan Kapas, Solo Mengajar, dan lain sebagainya. Fokusnya adalah menghibur dan menyembuhkan trauma anak-anak," kata Sri Winarna, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (24/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain sulap, kata Sri, anak-anak akan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan untuk pemulihan psikologi mereka. Di antaranya menggambar dan mewarnai.
Sri mengatakan, pihaknya akan membantu pemerintah setempat melakukan pendataan dan peninjauan kondisi anak-anak eks anggota Gafatar. "Kami juga akan libatkan psikolog khusus untuk membantu anak-anak. Sebab anak-anak biasanya memiliki ingatan yang kuat akan suatu peristiwa dan itu bisa menjadi trauma berkepanjangan," pungkasnya.
Setelah gelombang pertama, sebanyak 350 eks anggota Gafatar tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, pukul 7.15 WIB, Senin 25 Januari 2016. Mereka akan dibawa ke tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pukul 15.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)