Yakni di Tugu Yogyakarta, Masjid Kauman Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, dan di Universitas Ahmad Dahlan di Ring Road Selatan.
Pembina Komunitas Jogja Astro Club (JAC) Mutoha Arkanuddin mengatakan di setiap tempat masyarakat bisa menyaksikan gerhana Matahari dengan menggunakan teropong dan alat bantu lainnya. JAC telah menyiapkan lima buah teropong serta kardus sebagai alat bantu melihat gerhana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
JAC juga mengajak para mahasiswa membentuk pasukan pemandu pengamatan gerhana yang bernama Relawan Gerhana Jogja 2016. Tugasnya adalah membantu masyarakat untuk bisa melihat gerhana matahari dengan aman.
"Relawan gerhana matahari bertugas menjelaskan ke masyarakat bagaimana melihat fenomena itu memakai teropong dan pakai karus pin hole," kata dia melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Kamis (3/3/2016).
Peneropongan di Tugu akan diselenggarakan oleh Komunitas Penjelajah Langit bekerja sama dengan Taman Pintar, Pemkot Yogykarta, dan BPPT. Humas Penjelajah Langit Nazir Hasan mengatakan akan ada sekitar enam teropong untuk melihat gerhana
"Teropongnya dipinjamkan dari Taman Pintar dan BPPT. Anggota Komunitas kami akan membantu masyarakat yang mau melihat gerhana," kata dia.
Sementara untuk di daerah selatan pengamatan gerhana matahari di Universitas Ahmad Dahlan akan diselenggarakan Tim Gerhana (TIGER) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). "Tiger UAD Yogyakarta juga akan melakukan observasi terbuka untuk masyarakat Yogyakarta dan penelitian pada 9 Maret mendatang," ujar Kepala Pusat Studi Astronomi UAD Yudhiakto Pramudya.
Yogyakarta adalah salah satu wilayah yang bisa menyaksikan gerhana matahari. Namun hanya 83 persen gerhana yang dapat terlihat dari langit Yogyakarta. Fenomena alam tersebut terlihat mulai pukul 06.20 WIB hingga 08.35 WIB. Puncak gerhana terjadi sekitar pukul 07.23 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)