Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) berjabat tangan dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pada pelantikan 17 kepala daerah terpilih di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu 17 Februari 2016 (Foto: Ant/R Rekotomo)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) berjabat tangan dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pada pelantikan 17 kepala daerah terpilih di Lapangan Pancasila Semarang, Rabu 17 Februari 2016 (Foto: Ant/R Rekotomo) (Pythag Kurniati)

Rudyatmo: HUT Kota Solo Momentum Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

pns hut
Pythag Kurniati • 18 Februari 2016 10:47
medcom.id, Solo: Usai dilantik, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo langsung menjadi pembina upacara hari ulang tahun ke-271 Kota Solo, di Stadion Sriwedari, Kamis 18 Februari. Upacara dihadiri seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Muspida, dan pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Solo.
 
Sedianya, upacara peringatan HUT Kota Solo digelar Rabu 17 Februari. Namun diundur lantaran 17 kepala daerah terpilih di Jawa Tengah dilantik, di Kota Semarang, kemarin.
 
HUT ke271 Kota Solo mengangkat tema 'Mapan Kotaku Sejahtera Masyarakatku.' Rudi mengungkapkan HUT ke-271 Kota Solo ini menjadi momentum meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Kedepan pelayanan akan lebih tepat waktu, bebas dari pungutan liar, sesuai dengan tujuan memapankan kota dan menyejahterakan masyarakat," kata FX Hadi Rudyatmo dalam amanat upacara di Stadion Sriwedari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/2/2016).
 
Dalam kesempatan itu, Rudi meminta izin untuk kembali memimpin Kota Solo bersama Achmad Purnomo. Keduanya resmi menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo usai dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama 16 kepala daerah lainnya.
 
Menelusur sejarah, hari Jadi Kota Solo diperingati atas pindahnya Keraton Mataram Islam dari Kartasura ke Desa Sala. Pada saat itu, Pakubuwono II memerintahkan empat punggawa keraton untuk mencari wilayah yang tepat untuk pemindahan keraton. Para punggawa berjalan ke arah selatan dan menemukan sebuah desa yang luas dan subur bernama desa Sala. Tanggal 17 Februari 1745, keraton melakukan boyongan dari Kartasura menuju ke Desa Sala. Pakubuwono II pun bersabda bahwa Desa Sala kemudian berganti nama menjadi negari Surakarta Hadiningrat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif