Pasar elpiji berlangsung di 11 titik di Solo, Sabtu 12 Agustus 2017. Diantaranya yaitu Kelurahan Sangkrah, Gandekan, Semanggi, Sudiroprajan, Mojosongo, dan Jebres.
Kusniati, 72, mengaku terbantu dengan kegiatan tersebut. Warga Kentingan itu mengaku sulit menemukan elpiji ukuran 3 kg dalam beberapa hari terakhir.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalaupun ada di pengecer, harganya mahal. Bisa Rp19 ribu per tabung," kata Kusniati setelah mendapatkan elpiji dalam operasi pasar itu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo mengaku mendapat keluhan dari masyarakat soal stok elpiji. Ia menilai itu terjadi lantaran konsumsi meningkat di bulan Syawal hingga Muharam.
"Banyak yang menggelar acara jadi konsumsi gas elpiji meningkat," ungkap Subagiyo.
Penyebab lain yaitu banyak warga yang menggunakan elpiji untuk menyalakan mesin irigasi. Kebutuhan itu meningkat saat musim kemarau.
Area Manajer Communication and Relations Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari mengungkapkan, dalam operasi pasar, elpiji tabung 3 kg dijual sesuai harga eceran tertinggi yaitu Rp15.500 per tabung. Tiap kepala keluarga bisa membeli maksimal dua tabung elpiji.
Andar Titi menyampaikan, penyaluran normal elpiji 3 kilogram di Solo adalah 714.520 tabung selama sebulan. “Pertamina sebelumnya juga sudah memberikan penambahan fakultatif LPG 3 kilogram di wilayah Solo sebanyak 47.040 tabung pada periode 5-12 Agustus 2017,” ungkap Andar saat operasi pasar di Taman Cerdas, Jebres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)