Mobil bermerek Gand Luxio keluaran 2011 itu ditawarkan di bursa mobil di Jalan Magelang, Sleman, DIY, Minggu (12/6/2016).
"Intinya mau bayar Pelatda PON mandiri enggak ada duit. Lalu jual mobil pribadi pelatih," kata Bendahara Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) DIY, Sujadi saat menunggui mobil yang hendak dijual di lokasi bursa mobil itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sujadi mengatakan, mobil bernomor polisi AB 1347 KI itu ditawarkan Rp95 juta. Harga masih bisa dinego. Hasil penjualan akan disetor ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebanyak Rp88 juta. Tenggat pembayaran tersebut pada 13-15 Juni.
"Jika tidak laku sesuai tenggat waktu, sebagian pengurus menyiapkan iuran Rp10 juta per pengurus. Ada 35 pengurus, 8 orang sanggup," ujarnya.
Ia juga menuturkan, masalah keuangan juga terjadi di semua lini. Menurutnya, jajaran pelatih yang berjumlah 3 orang dan 12 pemain juga tak memperoleh gaji.

Mobil milik pelatih tim voli DIY dipamerkan di bursa mobil. (Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim)
"Kami sudah beberapa kali melakukan audiensi dengan sejumlah kepala daerah, seperti di Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Tapi enggak bisa menutupi semua. Kaos tim yang total harganya Rp30 juta juga harus mengusahakan sendiri," ucapnya.
Ia menambahkan, tim cabang bola voli akan tetap berangkat mengikuti PON 2016 di Jawa Barat. Kendati, memang cabang ini memang belum bisa menjanjikan prestasi. Di PON 2012 di Riau, lalu, mereka gagal total tanpa meraih prestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)