Kepastian itu didapat setelah memantau sejumlah debarkasi haji di Indonesia. “Di Indonesia sampai hari ini belum ada yang positif MERS-CoV atau yang sering dikenal dengan flu onta. Karena kita juga telah melakukan pengetatan sejak dari Jeddah,” kata dia saat berkunjung ke debarkasi Solo, Selasa (6/10/2015) petang.
Subuh mengatakan petugas kesehatan memberlakukan pemeriksaan intensif atau exit screening sebelum jemaah kembali ke tanah air. Mereka diperiksa suhu dan kondisi badannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Sewaktu di pesawat juga kita periksa dan berikan penyuluhan. Intinya, jika dalam 14 hari setelah kembali terdapat ciri-ciri MERS-CoV seperti batuk, demam, atau sesak nafas, maka mereka harus diperiksa sambil membawa kartu kesehatan jemaah haji,” tuturnya. Selain itu, ungkap Subuh, karantina kesehatan udara juga diberlakukan.
Kasi Kesehatan Jamaah Haji PPIH Jawa Tengah, Arqu Aminuzzab, mengatakan, sesampainya di debarkasi Solo, jemaah juga dipantau kesehatannya menggunakan thermoscan.
“Jika suhu badan anggota jemaah haji mencapai 38 derajat celcius atau di atas itu, maka otomatis akan terfoto. Setelahnya, akan memudahkan kita memantau kesehatan mereka yang terfoto ini. Jika ada gejala seperti batuk, demam dan sesak nafas bisa langsung dilacak dan didalami," kata Arqu.
Arqu menambahkan, di debarkasi Solo, belum ada anggota jemaah yang mengeluhkan ciri-ciri seperti yang ia sebutkan tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)