Sukardi mengatakan putranya sudah beraktivitas dengan biasa di rumah, meskipun belum sempat bersosialisasi dengan warga. Faza juga mengaku masih tetap beribadah. "Katanya masih salat," ujar Sukardi saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/1/2016).
Lelaki 54 tahun ini mengatakan sudah berulang kali juga menanyakan bagaimana salat anaknya, termasuk saat pertama ketemu di Bandara Supadio, Ketapang. Di bandara itu pula, Sukardi menjalani salat berjamaah bersama Faza dan sejumlah aparat kepolisian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendati begitu, saat sudah berada di rumah, Sukardi masih tetap mengingatkan Faza saat waktu salat tiba. "Kami ingin fokus memperbaiki aqidah Faza. Kami juga minta pak ustad dekat sini," ujarnya.
Kediaman Faza memang tak jauh dari tempat ibadah. Sekitar 50 meter dari terdapat masjid desa setempat.
Ibunda Faza, Sulistiyati kaget saat Faza terlibat Gafatar. Apalagi, Faza bukan pribadi tertutup. "Kami tidak mengetahui benar ada keterkaitan atau tidak dengan Gafatar itu di Kalimantan," ujarnya.
Faza sempat pamit ingin buka usaha air mineral di Kalimantan. Terakhir, Faza berkabar kalau perizinan untuk usaha belum keluar. Setelah itu, keluarga tak lagi bisa menghubunginya.
Sulistiyati mengaku cukup sedih dengan hal itu. Di usia Faza yang ke 27 tahun, semestinya sudah bisa berusaha dan mengumpulkan uang. "Tapi duitnya tidak tahu ke mana," ujarnya.
Ayah Faza, Sukardi pun mengaku cukup khawatir jika anaknya menjadi tak serius menjalankan ibadah usai terlibat Gafatar. "Kita masih mendekati Faza pelan-pelan. Kami fokus membenahi aqidahnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)