Dari pusat Kabupaten Jepara, jarak menuju air terjun ditempuh lebih dari 25 kilometer menuju Desa Somosari di lereng Gunung Muria sisi barat. Tiba di Desa Dukuh Kedawung, perjalanan dengan kendaraan bermotor harus berhenti. Pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri lereng bukit.
Sebelum menyusuri lereng bukit, pengunjung hanya perlu membayar Rp3.000 untuk memasuki jalur air terjun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Setelah ini harus jalan kaki, karena motor tidak bisa lewat. Jalannya akan menyusuri sungai kecil,” ujar warga setempat, Soleh, kepada Metrotvnews.com, Jumat (19/2/2016).
Pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar dua kilo meter. Setelahnya, pengunjung akan disuguhi panorama alam yang asri. Kondisi jalan setapak yang harus dilalui berupa tanjakan dan turunan. Namun, ada juga jalan yang datar menyusuri sungai kecil di bibir tebing.
“Harus hati-hati karena jalannya licin, kalau takut ketinggian jangan melihat ke bawah,” kata Soleh saat memandu perjalanan.
Selain menyusuri sungai kecil di bibir tebing, perjalanan menuju air terjun Kedung Paso juga harus menyebrangi sungai yang cukup lebar. Setelah berjalan lebih dari satu kilometer, pengunjung bisa beristirahat di sebuah gubuk. Ada dua gubuk yang disediakan untuk pengunjung beristirahat sebelum tiba di lokasi air terjun.
“Kalau pas hari libur atau ramai pengunjung, ada orang berjualan di sini,” ucap Soleh.
Setelah sekitar 20 menit berjalan, sampailah di air terjun Kedung Paso. Jernihnya air sungai dari mata air pegunungan Muria, seketika langsung menghapus lelah. Laju arus sungai pun tak terlalu deras. Hanya saja butuh kehati-hatian ketika berjalan menyusuri sungai menuju pusaran air terjun.
Soleh menyampaikan, air terjun Kedung Paso mulai ramai dikunjungi wisatawan sejak keindahan potensi wisata ini diunggah ke jejaring sosial oleh pemuda desa setempat.
“Air terjun ini sudah lama ada. Awalnya kami bertiga ke sini, pas santai-santai di sini muncul ide untuk menjadikan tempat wisata, lalu salah satu dari kami mengunggah ke Facebook,” tutur Soleh.
Kini, setiap hari libur air terjun yang dikelola warga desa ini ramai dikunjungi wisatawan. Tidak hanya warga Jepara, banyak warga dari luar kota yang kepincut datang setelah melihat keindahan air terjun Kedung Paso dari internet. Salah satunya Oscar, warga Jakarta.
“Awalnya teman Facebook membagikan foto, terus penasaran ingin lihat langsung, ternyata memang benar-benar keren,” ujar Oscar.
“Yang paling istimewa dari tempat ini alamnya masih alami. Jadi kalau habis mandi di sungai ganti bajunya harus ngumpet-ngumpet di bebatuan,” imbuh Oscar.
Tidak jauh dari air terjun Kedung Paso, terdapat air terjun Sumenep. Kondisi medan yang harus ditempuh menuju air terjun yang satu ini, pun tak jauh berbeda. Melewati tanjankan dan turunan menyusuri lereng bukit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)