“Kami sudah kewalahan mengatasi suplai air untuk mempertahankan tanaman cabe di kawasan ini. Namun, sumber mata air mulai mengering. Ditambah kebutuhan air yang tidak sebanding dengan luas areal lahan. Alhasil, tanaman rusak dan tak bia dipanen,” kata Rohadi, 34, petani cabe di Desa Kertahardja, Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kepada Metrotvnews.com, Sabtu (22/8/2015).
Sofyan Ali, 37, petani cabai di Desa Suradadi mengatakan hujan jarang turun dalam tiga bulan terakhir. "Kami kekurangan air dan membuat tanaman cabai rusak," ujarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kondisi terparah dialami petani cabai di Dukuhturi dan Margadana, Kecamatan Tegal. Nyaris seluruh tanaman cabai yang ditanam gagal panen. Dalam sehari, kerugian petani antara Rp2 hingga Rp5 juta.
Kini petani cabai di kawasan tersebut hanya bisa pasrah sambil menunggu jalan keluar serta uluran tangan dari Dinas Pertanian setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)