Begitu tiba di Masjid Kauman, warga Yogyakarta dan wisatawan yang sedari pagi menunggu langsung berebut mengambil makanan dan hasil bumi yang terdapat dalam gunungan.
Mereka rela berdesak-desakan dan menerjang gerombolan warga lainnya yang ikut berebut gunungan. Ada sejumlah ibu dan anak tergencet. Beruntung petugas keamanan sigap menolong mereka sehingga tidak terluka. Banyak pula warga yang sibuk mengabadikan momen langka ini dengan kamera dan telepon genggam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ngatini, 35, salah seorang warga yang mengikuti prosesi Grebeg merasa senang bisa mendapatkan kerupuk dari gunungan.
"Tadi sempat jatuh, tapi saya senang bisa dapat kerupuk ini. Katanya kalau ambil makanan di sini bisa dapat berkah," tutur wanita yang datang bersama ibu dan anaknya, di Masjid Kauman, Yogyakarta, Sabtu (18/7/2015).
Ia rela datang sejak pagi demi bisa mendapatkan makanan dari gunungan. "Saya rutin ikut acara ini. Setahun kan ada tiga kali dan saya selalu ikut," tutur warga Bantul ini.
Sebelumnya, prosesi Grebeg dilakukan di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Prosesi dimulai pukul 10.30 WIB. Grebeg yang berisi hasil bumi seperti cabai, kol, kacang panjang, wortel, kerupuk diarak oleh puluhan Bregodo (prajurit) dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Kauman yang terletak sekitar 300 meter dari keraton.
Prajurit yang menggendong Grebeg memakai pakaian adat prajurit beraneka warna. Beberapa prajurit berasal dari Keraton Paku Alaman. Beberapa lagi berasal dari Keraton Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)